Assalamu’alaikum
Sebulan
yang lalu, Alhamdulillaah aku berkesempatan untuk melihat langsung proses
pembuatan Tenun Maumere. Yup.. dari namanya kita udah tau kalo Tenun tersebut
berasal dari Maumere, Tenun sendiri adalah teknik pembuatan kain yang dibuat
dengan prinsip yang sederhana, menggabungkan benang secara memanjang dan
melintang. Dengan kata lain bersilangnya antara benang lusi dan pakan secara
bergantian. Kain tenun biasanya terbuat dari serat kayu, kapas, sutra dan
lainnya. Alat tenun yang dipakai adalah ATBM (alat tenun bukan mesin). Kain
tenun dapat dijahit untuk dijadikan pakaian dan perlengkapan busana, kain
pelapis mebel, atau penghias interior rumah.
Tenun
Ikat Sikka dari Maumere merupakan kain tenun tradisional asli masyarakat
Kabupaten Sikka, Maumere, Nusa Tenggara Timur. Kain ini dikerjakan
langsung oleh masyarakat lokal Sikka dengan menggunakan alat tenun yang masih
tradisional, ya ATBM tadi di atas ya, bagi warga Sikka, tenun ini salah satu
warisan nenek moyang yang mempunyai nilai seni yang tinggi.
Dan
ternayata untuk saat ini sudah amat jarang yang punya keahlian membuat tenun
Maumere ini. dan wanita paruh baya yang kala itu dipanggil “Mama” itu salah
satu dari sekian banyak generasi terakhir yang masih mempunyai keahlian dalam
menenun. Aku sempat dengar waktu ada beberapa pengunjung bertanya, kalau mau
pesan kain ini jadi berapa lama, sang anak menjawabkan pertanyaan tersebut,
karena sang Mama tidak bisa berbahasa Indonesia, ternyata kain ini baru bisa
jadi berbulan-bulan. Karena proses pembuatan kain tenun ini melewati sejumlah
tahap, yang membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan. Untuk selembar kain tenun
dengan panjang 3 meter, dibutuhkan minimal tiga bulan proses pengerjaannya
mulai dari memintal kapas hingga tenun siap digunakan. Benang yang digunakan
pun berasal dari kapas yang dipintal sendiri, kemudian diwarnai dengan
bahan-bahan alami seperti akar, batang dan daun tanaman.
Kain
tenun khas Sikka biasanya selalu menggunalan warna gelap seperti hitam, coklat,
biru, dan perpaduan biru hitam. Sedangkan motifnya ada beragam jenis yang khas,
yaitu motif okukirei yang berdasarkan kisah tentang nenek moyang Sikka yang
dulunya adalah pelaut ulung. Mulai dari udang, kepiting, sampan, hingga nelayan
menjadi ciri khas bagi kain tenun Sikka ini. Selain itu ada juga motif mawarani
yang dihiasi dengan corak bunga mawar. Motif ini merupakan ciri khas kain yang
hanya dikenakan oleh putri-putri kerajaan Sikka.
Dan
bener-bener appreciate banget bisa ngeliat langsung, pas dapet broadcast WA
dari temen yang ternyata dapet juga dari kementrian pariwisata. Jadi kita
kebetulan dateng di hari ke 3, dan itu udah rame banget, Mama Martina pada saat
aku sampe juga dia udah dikerubungi Ibu2 sosialita penggemar kain etnik. Dia
tetap fokus dan konsen sama alat tenun-nya, sesekali menebar senyum. Aku sempat
membeli beberapa items untuk ikat dari jawa. Btw, aku agak telat ya nulis ini,
karena kemudian sudah viral disosmed dll. Paling ga aku adalah salah satu dari
kalian yang ingin tetap semua warisan budaya kita tetap ada dan bisa diteruskan
sampe ke anak cucu dan cicit ya.
Wassalamu’alaikum
Reference:
- Kain Tenun : https://id.wikipedia.org/wiki/Tenun
- Tenun Maumere: https://pesona.travel/keajaiban/3792/tenun-maumere-lembaran-indah-identitas-perempuan-sikka
- Picture, capture by my camera